Sabtu, 19 Desember 2015

Alasan mengapa aku melepaskan mu ...

Diposting oleh Unknown di 22.57 0 komentar
Maaf sebelumnya untuk pria yang kini sedang terluka hatinya oleh ku . 
Maaf juga untuk kepercayaan yang ku hancurkan sebelumnya . 

Aku meminta untuk mengiklaskan mu karena , untuk apa menahanmu lebih lama dan lebih membuat mu terluka? Aku hanya butuh kamu lebih mengerti aku karna tidak seorangpun yang pernah mengerti aku . Ini bukan soal uang dan kado mahal seperti yang kau pikirkan . 

Pikiran kita saja sudah berbeda , sifat kita yang sama-sama keras , dan terlebih lagi , keyakinan kita berbeda . apa yang kita bisa lakukan? Kau sibuk dengan pikiranmu yang tak bisa ku mengerti dan aku? Berusaha menerka-nerkanya dengan bodohnya . 

Aku tak menyesal menghabis waktu lima bulan lebih bersama mu . Aku tak menyesal berbohong hanya demi menemaninu datang ke rumah tuhan mu . Apakah kau tau bagaimana rasa sakitnya saat aku berbohong kepada orangtuaku setiap minggu? Masihkah kau pikir hatiku untuk pria lain? 

Aku benci saat kau tuduh aku sedang memikirkan orang lain . Padahal oranv yang aku pikirkan sedang menuduhku dengan pria lain . Lucu bukan? 

Disini puncaknya . Saat kau lebih mementingkan kesibukanmu disaat aku berharap di hari spesialku kau bisa menemaniku . Setidaknya temani aku walaupun hanya sekedar berkomunikasi . Bukan sibuk dengan duniamu . Maaf jika aku mengganggu duniamu . Karna yang ku tau aku bukan dunia mu . Bukan orang yang penting untuk mu . 

Kau selalu mengira aku butuh untuk dimanjakan dengan uang . Tapi asalkan kamu tau , aku lebih ingin waktu dan hatimu tercurah seutuhnya untuk ku bukan hanya uangmu . 

Bisakah kau bilang kamu berbeda? Aku lebih suka kamu di awal perkenalan kita , walopun sering berbohong padaku demi asik bermain dengan duniamu . 

Maaf jika aku banyak meminta . Tp cukup km tau aja , aku lebih baik menghabiskan waktu ku denganmu ketimbang dengan orang lain . Tapi kamu tak pernah tau tentang hal itu . 

semoga dengan ini kamu bisa mendapat seseorang yang lebih baik ketimbang wanita brengsek seperti aku . 



Untukmu ;
Clint 💋

Rabu, 11 November 2015

Perlahan

Diposting oleh Unknown di 06.33 0 komentar
Berjalan empat bulan .  aku pikir takan bisa selama ini . Pria yang dulu ku kenal lewat adik ku , pria yang di awal perkenalnya selalu menyanyikan lagu dengan petikan gitar , pria yang di awal perkenalannya selalu sempat untuk menelfonku di malam hari . Kini pria itu yang menemaniku selama empat bukan terakhir . Pria posesive ku kini perlahan-lahan menjadi pria yang banyak diam , pria pencemburu ku kini perlahan menjadi pria yang tak banyak lagi berbicara . Pria menyebalkan ku kini perlahan menjadi pria yang sangat menyenangkan . 

Tapi entah mengapa aku seperti asing dengan priaku . Aku seperti tak mengenalnya . Aku tau perubahannya yang sekarang itu karna dia takut kehilanganku , takut untuk membuatku marah tapi dengan dia berubah seperti ini aku semakin tak mengenalnya , seakan-akan pria ku yang di awal perkenalan nya begitu amat membuat ku sebal sekarang malah menjadi pria yang sama sekali tak banuak bicara dan protes . Entah mengapa aku sedih dengan perubahan itu . 

Bukankag aku harus senang? Tapi entah memgapa hatiku mengatakan beda , aku sedih , aku kesal , bukan karna dia . Tapi terlebih pada diriku sendiri yang telah membuatnya seperti itu , jujur aku mulai sadar , selama ini ketegaranku , keSOK beranian ku di tinggal olehnya bagaikan menjadi bunerang bagiku . Kini aku ketakutan jika priaku akan perlahan pergi dengan semakin perlahannya perubahan yang sama sekali bukan seperti pria yang ku kenal .

Sayang , maaf jika di setiap pertengkaran kita . Aku selalu egois dengan menyebutkan kata pisah . Padahal kau takut demgan kata itu . Sayang , maaf di kala kita bertengkar aku tak dapat berpikirnpanjang sehingga dengan bodohnya aku mengucapkan ingin melepasmu . 
Sayang, jujur sekarang aku takut jika suatu saat kau akan mengabaikanku , lalu perlahan-lahan bertemu dengan wanita yang jauh mengenalmu ketimbang aku . Sayang jujur aku mulai ketakutan saat kau akan berubah lebih jauh sehingga aku sama sekali tak mengenalmu . Sayang apakah ketakutan ku ini wajar(?) 

Kamis, 27 Agustus 2015

Last kiss

Diposting oleh Unknown di 23.24 0 komentar
Cuaca malam ini entah mengapa semakin dingin. Salju yang perlahan-lahan jatuh semakin lama semakin banyak dan memaksakanku untuk lebih mengeratkan jaket tebal yang ku gunakan . Langkah kakiku pun mulai ku percepat agar aku bisa sampai dengan cepat di rumah. Malam makin larut dan aku masih terus berjalan di pinggiran kota new york yang tak pernah sepi . Kota yang besar dengan penduduk yang tidak pernah mengenal waktu untuk istirahat . 

Aku membelok ke arah gang kecil dekat caffe yang masih buka bahkan terlihat sangat ramai sekali , padahal waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam . Gang sempit itu kini menuju sebuah taman yang sepi . Mungkin tempat ini yang paling sepi dari setiap tempat di kota ini . 

Bangku taman yang kini mulai diselimuti salju yang sangat lebat itu dulu memiliki banyak kisah . Terlebih lagi bangku itulah yang menjadi saksi bisu perpisahan tragis kita . Perpisahan di bulan desember . Perpisahan yang sama sekali tak pernah ku harapkan tapi mugkin sudah sangat kau inginkan sejak lama . 

Aku diam di depan bangku taman yang sudah  sepenuhnya tertutup salju dengan tebal. Tanpa terasa air mata sialan ini kembali keluar , setelah dua tahun aku berusaha melupaknnya . Setelah kenangan pahit itu perlahan-lahan ingin ku buang . Tapi di bulan yang sama saat kisah itu terjadi . Kini aku melakukannya lagi . Mengembalikan kisah pahit yang kau ukir . 

Perbedaan pendapat antara kau dan aku . Perbedaan ke yakinan antara kita . Dan beberapa perdebatan lain yang selama ini menjadi pemicu pertengkaran kita . Dan dengan sikapmu yang selalu mengalah , dan selalu mengerti dengan kelakuanku yang sering kali membuatmu harus menahan sakit hati. Menahan agar aku tidak marah dan terluka . Semua ini salahku. Karena sikapku yang tak pernah mengerti akan kemauanmu , sikapku yang terlalu menyakitimu . Dan pada akhirnya kau berada di titik jenuhmu dan memutuskan untuk meninggalkanku . Meninggalkan aku ketika rasa sayangku padamu mulai membesar dan tidak ingin lepas darimu . 

Tapi kini terlambat. Kau pergi. Dengan ciuman terakhir di bulan desember di bawah salju yang dingin dan diantara derasnya airmataku yang jatuh . Aku dengan erat menggenggam tanganmu tapi katamu aku terlambat . Dengan hati yang hancur aku harus melihatmu melepaskan genggamanku . Dan perlahan lahan kau pergi meninggalkan luka yang dalam bagiku. Pria yang ku abaikan kasih sayangnya kini telah pergi untuk selama-lamanya . Mencari pengganti ku . Wanita yang lebih mengerti kamu dan mau menghargai semua pengorbananmu . Wanita yang selalu membahagiakan dirimu tidak seperti ku yang hanya bisa membuatmu terluka . 

Ku tatap punggung tegapmu perlahan-lahan mulai hilang di kegelapan bulan desember yang dingin. Priaku kini telah pergi . Meninggalkan sebuah ciuman mesra untuk terakhir kalinya . 

Sabtu, 22 Agustus 2015

Hai , pria pencemburu-ku .

Diposting oleh Unknown di 09.45 0 komentar
Entah berapa kali kita seperti ini . Entah berapa kali pertengkaran yang selalu saja ada . Entah apa dan bagaimana awalnya hingga itu terjadi dan terus berulang.  hingga rasa lelah untuk ku menghadapi semuanya . Karena kamu yang membuatku bertahan , kasihmu yang mengajarkan aku bagaimana akhirnya aku bisa menyayangimu dengan tulus . 

Entah harus apa dan bagaimana lagi , harus ku buktikan padamu bahwa aku hanya menyayangimu . Harus apa dan bagaimana lagi , harus ku tunjukan padamu agar kau mau percaya padaku , rasaku ini hanya untukmu . Pria pencemburu . 

Pria yang masuk dalam hidupku saat aku ada di batas mengiklaskan masalaluku yang dulu pernah menyayangi orang lain . Pria yang selalu sabar menungguku untuk benar-benar melihatnya . Hanya melihatnya . Pria yang selalu membuatku menitikan air mataku karena pertengkaran . Pria yang selalu membuatku menitikan air mataku karena selalu menganggap diriku wanita jahat yang menghancurkan hati pria yang baik sepertimu .. 

Hai pria pencemburu , apakah kau masih tak bisa percaya bahwa hanya dirimu sekarang yang ada di relung jiwaku? Apakah kau masih tak bisa percaya bahwa hanya dirimu yang sekarang ingin ku pertahankan? Apakah kau masih tak percaya tiap ribu bulir air mataku jatuh hanya untuk mu ? Pria yang selalu membuatku kawathir . Pria yang selalu membuatku harus benar-benar menjaga sikapku kepada pria lain walaupun itu sahabatku atau bahkan sahabatmu sendiri sayang. 

Hai pria pencemburu , apakah kau masih tidak yakin dengan ku? Apakah kau masih meragukan ku? Apakah kau masih tidak mampu percaya padaku ? Sehingga kau melarangku untuk hanya sekedar bersosialisasi kepada pria lain selain kamu ? 

Sayang . Jangan pernah meragukan aku . Karena keraguanmu itu aku hanya takut rasa cepat bosanku akan datang dan itu akan membuat hubungan kita akan bertahan di akhir yang selama ini kita sama-sama takutkan . 
Sayang . Yang perlu kau tau , walaupun ribuan pria yang ku kenal mendekati ku . Aku berjanji takan ada yang bisa menggantikanmu . Asalkan kau mau berusaha untuk percaya padaku . Asalkan kau mau memberikanku sedikit kepercayaanmu itu . Pria pencemburuku . 

Aku tau mungkin saat kau membaca tulisanku , kau sedikit marah atau bahkan sedih karena telah menyinggung mu dengan sebutan pria pencemburu . Tapi hanya dengan tulisan ini aku harap kau bisa mengerti dan sadar akan ketakutan mu yang menganggapku sebagai wanita yang mudah bosan dan wanita jahat yang suatu hari nanti akan pergi meninggalkan mu sayang . 

Sayang . Jika saja kau sadar . Betapa seriusnya aku menyayangimu walau tak pernah sanggup untuk ku ucapkan . 
Sayang . Jika saja kau lebih peka dengan apa yang ku berikan padamu pengganti kata sayangku yang sulit untuk ku ucapkan karena masih terlalu tabu bagiku wanita yang sudah lama tak pernah mengatakan itu langsung .
Sayang . Jika seandainya kau bisa melihat keseriusanku . Apakah kau masih ragu denganku ? 

Aku tak ingin menuliskan bagaimana dan apa yang telah ku lakukan untuk membuatmu sadar tentang perasaanku padamu . Biarkan hanya tuhan dan aku saja yang akan menjadi saksi bagaimana dan apa yang ku lakukan selama ini . Dan seandainya kau telah menyadarinya . Maukah kau mencoba untuk mempercayaiku , wahai pria pencemburu (?) 



Untukmu;
Priaku

Selasa, 18 Agustus 2015

Yang kau abaikan

Diposting oleh Unknown di 14.56 0 komentar
Kalau kamu tau , apa yang harus kamu lakuin . Kenapa mesti nanya pendapatku? Kalau kamu yakin sama apa yang terbaik buat kamu , kenapa mesti kamu harus meminta pendapatku? Pendapatku bahkan tak pernah kau pedulikan . Kau selalu saja mengabaikannya . Padahal kau selalu menanyakan hal yang akan kau abaikan lagi . 

Kamu selalu membuat janji yang pada akhirnya kamu ingkari . Kamu selalu membuat sesuatu ucapan yang membuatku kadang tak tau mesti percaya atau tidak . Kamu selalu membuatku berpikir apakah km jujur atau tidak . Aku tak ingin banyak bertanya soal apakah itu jujur atau hanya bualan semata . Aku hanya tak ingin kau pergi . 

Tapi aku lelah .. Kamu selalu bertanya apakah kamu boleh melakukan ini , atau melakukan itu . Saat aku mengatakan tidak (?) apakah kau akan menurutinya(?) apakah kamu pernah menepati janji yang kau buat lebih dari sehari (?) 

Apakah aku boleh memintamu untuk berhenti melakukan itu saat di depanku(?) apakah aku boleh melarangmu melakukan sesuatu yang kau sukai tapi sangat berbahaya untukmu(?) aku takut .. Aku seperti tak memiliki hak untuk meminta kamu berhenti melakukan hal yang kau sukai walaupun itu membahayakanmu . Aku tak memiliki hak untuk melakukan itu . Aku memang tak berhak untuk mengaturmu , walaupun aku hanya ingin membuatmu lebih baik . Tapi sayang .. Aku tak bisa . Bukan karna aku tak ingin tapi kamu yang tak mau mendengarkan apa kataku . Kamu yang tak mau peduli dengan apa yang aku ucapkan . Kamu yang mengabaikan laranganku . Berunglang kali kau mengucapkan janji untuk tak melakukan itu tetap saja . Keesokannya kau mengulanginya lagi . Dan ini terus berlanjut , entah sampai kapan dan siapa yang akan berhasil membuatmu untuk berhenti bersikap seperti ini ... 

Pernah kah kau berpikir mengapa aku begitu cerewet dengan melarangmu ini dan itu (?) pernahkah kau berpikir kecerewetan ku ini karena aku kawatir dengan hal yang kau kakukan itu (?) apa aku salah (?) apa aku berlebihan (?) 

Jumat, 14 Agustus 2015

"Surat Cinta" repost line

Diposting oleh Unknown di 19.14 1 komentar
Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, tanya suami saya dengan terkejut.
“Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,” jawab saya.
Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Dan akhirnya suami saya bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?”
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya:
“Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?”
Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”
Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan ……
“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘teman baik kamu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal.”
“Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.”
“Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu.”
“Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu.”
“Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir.
“Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu.”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.
“Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya.
Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu.”
“Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.”
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

Priaku

Diposting oleh Unknown di 06.28 0 komentar
Suaranya masih terdengar gagah di telingaku , walau kini suaranya tak segagah dahulu , lengannya yang kini tak sekokoh dahulu masih tetap hangat merangkulku . Pria yang selalu menemani masa kecilku , pria yang rela mengeluarkan waktunya hanya untuk membuat hariku berwarna . 

Sudah hampir tujuh belas tahun , priaku menemaniku . Walau tubuhnya sudah hampir rapuh dimakan usia , tapi jiwanya tetap muda seperti aku pertama kali memanggilnya "kakek" . 

Kakek , aku tau . Banyak waktu yang berharga saat dulu kau menggendongku di belakang pundakmu , pundak yang dengan kokoh membopong tubuh mungil cucu perempuanmu ini . 
Kakek , aku tau . Banyak hal yang tak bisa ku jelaskan dengan kata-kata . 
Kakek , tawamu yang mulai rapuh saat kau menceritakan beberapa hal konyol yang ku lakukan dahulu . 

Lihatlah kakek , cucu perempuanmu kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja . Lihatlah kakek , gadis kecil yang selalu kau gendong kesana kemari kini telah bangkit menjadi gadis yang sedang mengalami masa pubbernya . 

Aku mengingat jelas , bagaimana dulu kau menenangkanku ketika tangisku membuatmu sedih , saat tangisku membuatmu gelisah . Saat tangisku tak urung berhenti , kau tak pernah putus asa untuk membuat air mataku berhenti keluar . Sogokan es cream yang kau berikan untuk menenangkanku selalu berhasil membuat reda tangisku . 

Kakek , senyum mu yang tanpa beban saat cucu kecilmu membuatmu harus bersusah payah mengorbankan tenagamu hanya untuk membuat ku tersemyum . 

Kakek , kenangan yang kau berikan akan selalu ku kenang . Doamu yang selalu kau berikan untukku akan ku ingat selalu . Akan ku buktikan padamu , suatu saat nanti gadis mungil yang selalu kau banggakan ini akan menjadi gadis yang benar-benar bisa membanggakan mu . Gadis ini akan memberikan apapun agar senyum yang selalu kau berikan padaku tak pudar . 

Kakek , kasih tulus yang kau berikan padaku tanpa pamrih itu akan selalu menjadi kekuatanku untuk menghadapi dunia yang keras ini . Berkat tanganmu yang selalu membelai sayang di kepalaku kini aku akan membalasnya dengan sebuah kesuksesan ku kelak ... 




Untukmu priaku :') 

Senin, 03 Agustus 2015

Untuk mu

Diposting oleh Unknown di 04.58 0 komentar
Awal yang manis untuk memperkenalkan dirimu . Kau datang dengan cara yang manis . Masuk perlahan-lahan seolah-olah meyakinkan ku tentang dirimu yang berbeda dengan yang lain . Kau datang tanpa perkenalan terlebih dahulu lalu dengan cepatnya bisa membuatku menyayangimu . 

Kau bilang , takan pernah meninggalkanku . Kau bilang , kau menyayangiku . Kau bilang , kau mau berubah demi aku . Dan kau bilang , aku membuat hidup mu berwarna . Tapi entah mengapa belakangan ini kau hilang tanpa kabar , kau seolah-olah lenyap bak di telan bumi . Kau seolah-olah datang saat aku yakin jika kau memang hanya mempermainkanku . 

Berhentilah bersikap mengalah jika kita sedang memulai pertengkaran, karna itu tidak membuat semuanya baik-baik saja . Itu malah membuat ku semakin bingung tentang hubungan kita . Aku benci harus terus menahan egoku untuk menyayangimu . Aku benci harus menerka-nerka kata-kata yang kau ucapkan padaku itu jujur atau hanya sebatas ucapan manis saja . Aku tak ingin jika suatu hari nanti ketika aku benar-benar menyayangimu , kau pergi . Seperti yang telah kurasa empat tahun lalu . 

aku benci harus , pura-pura tegar jika aku tak takut kehilangan mu . Aku benci harus tertawa pada semua orang jika aku merelakanmu pergi . Aku benci berbohong pada perasaanku sendiri . Aku benci berbohong jika aku benar-benar menyayangimu ..

Jumat, 31 Juli 2015

Pada akhirnya

Diposting oleh Unknown di 06.14 0 komentar
Pada akhirnya aku tau , rasa yang dulunya kukira tak mungkin , kini menjadi mungkin terjadi . Dan aku tau , mungkin pada akhirnya saat selama ini perjuanganmu untuk meluluhkan ku dengan sejuta pengacuhanku kini berhasil , dan pada saat itu juga kau berada di titik bosan karna usaha mu yang kau kira gagal itu malah beralih pergi meninggalkan rasa yang tanpa ku sadari kau telah berhasil dari awal . 

Dan pada akhirnya juga aku harus siap , melihatmu meninggalkan ku dengan rasa yang kau buat dengan usahamu itu . Usaha yang kau pikir sia-sia . Usaha yang selalu ku acuhkan karna aku terlalu takut untuk menyadari bahwa suatu saat nanti kau akan pergi meninggalkan ku jika rasa sayangku mulai besar padamu . 

Aku terlalu takut jika memikirkan itu , aku hanya ingin mempersiapkan diriku jika suatu saat hal itu terjadi . Mungkin kau pikir dengan sikapku yang tak terlalu memperhatikanmu itu berarti kau tidak ada di hatiku ? Salah . Aku bersikap seperti itu supaya nanti jika kau pergi lukanya tidak akan terlalu sakit ku rasa .

Dan sampai kapanpun siap atau tidak siap , aku akan merelakanmu jika kau memang ingin pergi dariku , karna sikapku yang tak seperti yang kau harapkan . Dan ku terima karma ku dengan senyum saat melihatmu bersama dengan seseorang yang lebih baik . Sayang . 

Selasa, 21 Juli 2015

Menungguku atau meninggalkanku

Diposting oleh Unknown di 06.08 0 komentar
Entah apa yang kini terjadi , semua se-akan-akan menjadi begitu rumit . Ketika aku ingin benar-benar belajar melupakanmu .

Pria itu datang , perlahan-lahan . Meminta ijinku untuk lebih dekat denganku . Dia pria baik yang tak ingin ku sakiti perasaannya . 

Aku tak ingin menjadi gadis jahat , yang menjadikan seorang pria baik sepertinya hanya pelarian hatiku yang patah karnamu . 
Aku tak ingin menjadi gadis bodoh yang melukai pria sebaik dia hanya karna hatiku yang kau lukai . 

Aku ingin jujur , aku ingin belajar melupakanmu . Aku ingin bahagia meskipun tanpamu . Mungkin dengan pria lain .. Tapi entah mengapa hatiku belum sanggup . Mungkin aku butuh waktu untuk mengosongkan namamu di hatiku , mungkin aku ingin belajar menggantikan sosokmu dengan pria lain . 

Tapi , bisakah pria itu menungguku ? Menunggu hingga aku dapat melupakanmu . Menunggu hingga aku benar-benar bisa memberikan hatiku padanya . 

Aku tak mau melukai hatinya yang tulus untuk ku . Jadi akan ku biarkan dia memilih . Meninggalkanku atau menungguku . 



Untukmu ; 

Jumat, 17 Juli 2015

Saat nanti

Diposting oleh Unknown di 02.13 0 komentar
Untuk pertama kali selama dua tahun , aku mencoba memberanikan diriku , melepas semua ego dan rasa maluku untuk memberanikan diri menge-chatmu pertama kali . Dan harusnya aku tau jawabannya . Kau takan membalasnya dan lebih memilih untuk membacanya . Mengabaikannya . Pria jahat . 

Harusnya dari awal aku tau , dan tak harus berusaha untuk mengumpulkan segala keberanianku untuk mencoba menuliskan beberapa bait kalimat yang untuk memaksamu agar membalasnya dan memulai perkenalan kita kembali . Tapi sayang , rasanya terlalu sulitkah untuk mu ? Adakah kau berpikir tentang keberanianku ini? 

Sepertinya memang kini saatnya aku harus pergi dan merelakanmu . Saat nanti aku sudah melupakanmu . Ku harap kau nanti tak sadar jika rasa ku terlalu tulus untuk kau abaikan . Saat nanti aku telah berhasil mengabaikan mu , ku  harap kau nanti tak sadar jika perhatianku terlalu manis untuk kau acuhkan . Dan bila nanti kau sadar telah melepaskan orang yang selalu memperhatikanmu dalam diamnya dengan tulus , jangan salahkan dirimu karna telah melakukan itu semua . 

Dan jika nanti aku benar-benar pergi bisakah kau tak berusaha datang dan mencoba untuk mengembalikan rasa yang dengan cukup jelas telah kau hancurkan dari awal? 

Senin, 06 Juli 2015

50 shades of greys -

Diposting oleh Unknown di 06.14 0 komentar
Aku merasa seperti dejavu , saat ini . Aku seperti merasa ini benar-benar terjadi . Dan tunggu . Aku mengingatnya . Ini benar-benar terjadi . Dan ku pikir ini bukan dejavu . Ini nyata . Kau dan aku . 

kita pernah berada dalam situasi seperti ini . Kau mengingatnya sayang ? 

Aku mengingatnya . Siang itu , kau mengantarkan ku pulang seusai wawancara . Di depan lift kantormu . Aku tak menyangka itu adalah awal dari cerita rumit ini . Kau tau ? Kau orang yang tak bisa ku baca . Kau orang yang membuat ku benar-benar nyaman ketika pertama bertemu . Tapi kau juga orang yang membuatku harus berpikir keras untuk mengetahui semua hal tentangmu . Maksudku semua rahasia masalalu mu yang sama sekali tak pernah kau ceritakan padaku .
Kau tau ? sejujurnya aku takut . Takut untuk jatuh kedalam pesonamu . Tapi sayang , itu sudah terjadi . Padahal kau sudah memberitahuku untuk jangan pernah jatuh cinta padamu . Karna kau sama sekali tak pernah mau memiliki setatus yang serius dengan wanita . 
Kau tau ? Sejujurnya aku tak mengerti . Mengapa kau dan keanehanmu yang selalu kau beritahu padaku tanpa pernah memberitahu mengapa dan kenapa hal itu bisa terjadi padamu . 
Kau tau ? Kau begitu rumit . Sangat rumit . Rumit untuk di jelaskan dengan sebuah kalimat sederhana atau bahkan deskripsi tulisan sederhana . Kau begitu rumit . Bahkan kau terlalu sulit untuk di jelaskan dengan deretan rumus kimia , fisika atau bahkan matematika sekaligus . 
Kau tau ? Saat pertama kali kau mengatakan padaku , bahwa kau bukan orang yang tepat untuk ku ? Aku pikir bukan kau yang tidak tepat untukku . Melainkan aku . Aku yang tak pantas bagimu yang kurasa sangat tabu untuk ku . Kau terlalu transparan untuk ku tebak . 

Sayang . Aku memang bodoh . Maksudku , seharusnya aku tak bermain-main dengan perasaan yang aku tau , kau takan pernah merasakannya . Karna yang pernah kau katakan . Kau takan pernah mau untuk memiliki sesuatu perasaan yang lebih pada wanita lain . Ku rasa itu termasuk aku ? 

Ini membuatku sadar . Seharusnya aku mengikuti kata-katamu untuk berlari menjauh dari semua dunia mu yang tak pernah kau jelaskan artinya padaku . Seharusnya aku mengikuti kata-kataku untuk menjauhi mu . Tapi dengan otak ku yang saat itu benar-benar hanya memikirkan mu , aku melampaui batasku . Aku melampaui semua hal yang sebenarnya sudah kau jelaskan dari awal . 

Dan sekarang , saat aku mulai sadar . Sadar dengan keadaan tabu yang kau berikan padaku saat ini . Kau hanya menganggapku sama dengan wanitamu yang lain . Wanita yang kau buatkan sebuah kontrak yang menurutku tidak dapat di jelaskan . 

Dan sekarang , saat kau memberitahu tentang akhir duniamu ini . Aku mengerti . Bahwa perasaanmu yang ku kira sama denganku hanya perasaan penasaran padaku . Walau sampai saat ini , aku tak mengerti mengapa kau melakukan itu padaku . 

Kini . Saat ku beranikan diriku untuk bertanya mengapa duniamu begitu tabu untukku dan kau menolak untuk menjelaskannya . Sehingga pertengkaran besar anatara kita yang menyebabkan , aku harus melakukan ini . 

Berusaha mengerti mengapa kau tak pernah mau membiarkan ku tau tentang apa dan bagaimana semua kegilaan mu ini terjadi . Mengapa semua kerumitan yang kau tunjukan padaku ini terjadi . Aku mengerti , bahwa kau benar-benar melarangku untuk mencoba menyelami dirimu yang ku rasa tak ada dasarnya itu . Aku mengerti . 

Dan , saat aku mengerti . Aku akan meninggalkan mu . Maksudku aku akan mencoba mengikuti larangan mu yang harusnya sejak awal ku lakukan . Aku pergi . Jangan cari aku jika pada akhirnya kau sadar . Jangan sentuh aku jika kau merindukan ku . 

Kini , kau mengantarkan kepergianku setelah semua pertengkaran yang tak ada jawabannya itu . Di depan lift kamarmu . 

"Anatasya" 
"Crhistian" 



-50 Shade's of Grey- 

Jumat, 26 Juni 2015

Ramalan dan kenyataan

Diposting oleh Unknown di 09.03 0 komentar
Percaya atau tidak , perkataan nya begitu memberikanku sebuah harapan sejuk untuk mempertahankanmu . Percaya atau tidak , kata-katanya tentang meramal hubungan antara kau dan aku , seakan-akan membuatku bisa bernafas lebih lega . Dia bukan seorang dukun , melainkan hanya seorang pria paruh baya yang memiliki kemampuan untuk melihat masa depan . 

Percaya atau tidak , di dalam kata-kata nya bagaikan ada sebuah magis yang membuatku sedikit memiliki kekuatan untuk mendekatimu . 

" dia pria yang hanya menunggu " katanya dengan begitu yakin , setelah melihat telapak tangan kiriku . 

Jika kau pria yang hanya menunggu , aku hanya wanita pengecut . Yang selalu berharap supaya pria penunggu itu selalu mendekati wanita pengecut ini . 


Entah seberapa rumit jalan yang harus ku tempuh untuk mem-perjuangkan mu  pria yang sama sekali tak mem-perjuangkan ku . Entah seberapa kusutnya hal yang tak pernah bisa ku pahami , seperti hatimu misalnya (?) 


Aku tau , kau mengetahui jelas akan perasaanku  , perasaan kepecundangan-ku yang sudah dua tahun ini menyayangimu meski dari kejauhan . 
Tapi entah mengapa , aku tak mengerti akan jalan pikiranmu yang dengan jelas mengabaikan perasaanku yang sudah terlalu jelas untuk kau tahui . Untuk kau mengerti . Apakah sesulit itu , untuk kau cerna ? Apakah sesulit itu untuk kau hargai ? 

Kata orang , "jika orang yang kau cintai mengetahui perasaanmu , tapi dia tidak merespon itu berarti dia tidak menyukaimu .

Cukup jelas untuk ku bahwa sebenarnya kau tak pernah mengizinkanku untuk masuk kedalam hidupmu . 

Ramalan yang diucapkan sungguh jauh berbeda dari kenyataan yang sesungguhnya . Apakah yang harus aku lakukan ? Menjauh atau malah percaya oleh ramalan ? 


Seandainya jika kau membaca tulisan ini , entah apa yang ada di pikiranmu itu , mungkinkah kaukan merespon nya atau bahkan mengacuhkannya seperti biasa . 




Untukmu ; 
Ce

Minggu, 07 Juni 2015

Biarkan saja

Diposting oleh Unknown di 07.49 0 komentar
Mereka bilang , untuk menyuruhku mendekatimu . Mereka menyuruhku untuk berusaha lebih keras agar aku dan kamu bisa berdekatan . 
Tapi entah mengapa , rasanya aku tak memiliki keberanian sedikitpun untuk bisa berdekatan denganmu . 

Biarkan saja , waktu yang akan menyatukan kamu dan aku . 

Biarkan saja semua mengalir bagaikan air di sungai . Jika memang kau takdirku . Aku percaya , kau dan aku akan bersatu . 

Biarkan saja , seperti ini . Aku merasa ini lebih baik . Aku berusaha untuk menyayangimu dari sini . Dari jauh . 

Biarkan saja , perempuan lain yang memelukmu . Asalkan doaku selalu mendampingimu . Walaupun tak pernah kau dengar . 

Biarkan saja , kau jatuh ke beberapa  pelukan wanita lain . Asalkan aku bisa memelukmu dengan doa ku . 

Biarkan saja kau berkelana kehati lain , jika tuhan berkehendak . Dia akan menuntun mu ke arahku 

Biarkan saja , kau menemukan pujaan mu . Aku akan menunggumu menemukan yang terbaik . Dengan doaku yang selalu tentangmu. 

Untukmu , priaku . Kubiarkan kau bebas untuk memilih , aku menunggumu disini dengan lapang dada : doaku dengan senantiasa menemanimu . Walaupun ku tau , tangis dan doaku tak terdengar olehmu . 




Untukmu;  

Mungkin ini waktunya

Diposting oleh Unknown di 07.40 0 komentar
Terlalu lama untuk menunggu dan berusaha mengartikan setiap sikap acuhmu itu untukku . Berusaha menerka-nerka arti dari tatapan kecil yang dahulu sering kita lakukan , selama dua tahun belakangan ini . 

Dan dua tahun pula kita masih sulit untuk saling menyapa bahkan saling berbicara . Entah ada dinding apa yang begitu hebat sehinnga kita berpisah seperti ini . Terlalu sulit untuk di mengerti . Atau mungkin hanya aku saja yang merasa seperti ini ? 

Dua tahun . Cukupkah waktu ku untuk menunggu mu ? Cukupkah selama ini kode-kode yang ku berikan padamu ? 

Mungkin , kini waktunya . Aku akan berjalan membuka lembaran baru tanpa mu . Tanpa namamu dan tanpa tatapan mu . Kini waktunya . Aku untuk merelakan dirimu untuk mencari wanita yang lebih baik dan lebih mencintaimu dari pada aku . Kini waktunya . Aku melepasmu , meninggalkan semua tentangmu dan semua bayanganmu . 

Mungkin , jika suatu hari nanti kau telah sadar , bahwa dulu ada wanita yang selalu menatapmu dalam diamnya , mendoakanmu dalam tangisnya , menyemangatimu walaupun tak secara langsung . Ingat . Itu aku . 


Wanita yang dulu pernah mencintaimu secara diam , menatapmu dari jauh . Memberinu semangat dari jauh . Itu aku . Wanita itu aku .... 





Selamat tinggal Ce,  Carilah wanita yang benar-benar kau sayangi ☺️😌


Untukmu : 
Ce(nca) 

Selasa, 26 Mei 2015

Sampai kapan (?)

Diposting oleh Unknown di 10.05 0 komentar
Ribuan hari aku menunggumu , jutaan lagu tercipta untukmu , apakah kau terus begini (?) 
Masih adakah celah di hatimu , yang masih bisa tuk ku singgahi "cobalah aku , kapan-pun kau mau" - so7 itu aku 

Lagu ini terus menggema , menghiasi sudut kamarku . Malam semakin larut , tapi mataku seakan-akan enggan untuk terlelap . 
Pikiranku , masih tetap melayang pada kejadian tadi siang . Seakan-akan kejadian tadi terus saja mengingatkan ku bahwa , aku harus berhenti untuk menganggumi-mu . 

Siang tadi , saat dengan jelas kau ucapkan kata " kalau kamu yang nitip pesan baru aku mau " tepat di hadapanku . Kau dengan jelas mengatakan itu . Bukan untuk ku . Melainkan untuk wanita lain . Lebih tepatnya untuk temanku , yang memang terkenal cantik . 
Dengan berusaha menahan tangisku , aku berusaha untuk tetap kuat dan dengan berusaha mencari alasan agaf aku bisa secepatnya lari dari hadapanmu . Dan dengan alasan hape ku ketinggalan akh segera berlari menjauhimu . Enggan untuk mendengar kelanjutan cerita yang akan kau sampaikan untuknya . 

Beberapa detik berikutnya . Semua teman-temanku menghampiriku . Semua yang tau kalau aku suka kamupun bertanya . Apakah aku baik-baik saja dan apakah aku mendengar apa yang kau ucapkan tadi ? Dan mereka terkejut gang melihatku menangis dengan bodohnya . 

Ya . Aku mendengar jelas setiap kata yang terucap dari bibirmu . Aku mendengar jelas setiap barisan yang kau ucapkan untuk wanita lain . 

Aku tidak membenci wanita yang kau puji itu . Melainkan aku membenci diriku . Membenci kebodohanku yang terlalu pecundang untuk bisa menyampaikan salam untukmu . Seharusnya aku yang kau puji tadi . Harusnya namakulah yang keluar dari bibirmu itu . Tapi apa ? 

Aku berusaha untuk tegar dan tenang . Menyeka air mata yang dikit demi sedikit jatuh dengan ringan di pelipisku . Begitu mendengar teman-temanku datang menghampiriku membuatku tertawa . Menertawai kebodohanku . Dan berakirlah tangisan ku untukmu yang telah berganti dengan tawa bodoh yang menertawakan kebodohanku . Menertawakan kebodohanku yang telah menangis karena kesalahan yang ku  buat .


kesalahan yang sampai sekarang masih menjadi penghalang antara kau dan aku . 
Kepengecutanku yang membuat kau dan aku sampai sekarang belum bisa menjadi "kita" . Dan kepengecutanku inilah yang akhirnya membuatku harus mendengar dan menyaksikan sendiri bagaimana kau memuji wanita lain di hadapanku ... 


Untukmu ;
Nca(ce) 



Sabtu, 23 Mei 2015

Dan ini terus berulang

Diposting oleh Unknown di 10.46 0 komentar
Hari rabu , 13 mei 2015 . 

Kau disana , di salah satu kumpulan sahabat-sahabatmu , tertawa dengan ringan bagaikan tak ada beban di hidupmu . Sesekali kau menyisir rambut hitam legam mu yang kini mulai panjang dan sedikit menganggu itu . 

Rasanya nyaman . Menatapmu dari kejauhan , seperti ini . Dengan mataku yang tak henti memperhatikan setiap inci tubuhmu , setiap ditail gerakan langkah mu . Dengan begini , aku seperti mengenalmu . Maksudku , lebih mengenalmu lebih dalam . Ini terasa lucu . Aku sama sekali tak pernah bosan untuk memperhatikanmu . Memandangmu dari kejauhan . Ya . Hanya dengan ini , aku bisa melepas rinduku . Melapas rasa rindu yang tiap hari datang dengan menghujam ku tanpa ampun . 

Mereka bilang , aku gila. Mereka bilang , aku terlalu jauh untuk bermimpi . Apakah itu benar ? Memang apa yang salah ? Aku hanya menatapmu dalam diam. Memandangmu dari kejauhan .  Itu saja . Aku tak pernah mengusik kehidupanmu . Aku tak pernah mengatur atau bahkan melarangmu untuk melakukan apapun . Tapi mengapa mereka mengatakan seperti itu ? 

Aku tak peduli . Seberapa banyak yang mereka katakan tentang ku . 

Hari ini , dimana kejadian ini pernah ku alami sebelumnya . Memandangmu ,  begitu lama . Kau tau ? Aku masih sama . Sama masih terlalu pengecut untuk membalas tatapanmu itu . Masih terlalu takut untuk memberanikan diri untuk mendekatimu . 

Hal ini terjadi lagi , terus menerus tanpa henti . Terjadi lagi tanpa ada hal yang  berubah . Seperti perasaanku padamu . Akan terus seperti ini . Mungkin sampai pada akhirnya kita akan tamat . 




Untukmu ; 
Nca(ce) 

Senin, 27 April 2015

Masih tentangmu ...

Diposting oleh Unknown di 04.26 1 komentar
Ribuan hari aku menunggu , memandang mu di kejauhan , memperhatian setiap inci gerak-gerikmu , merekam setiap inci bagian tubuh mu yang indah , tersenyum memandang kekonyolan mu . Sampai detik berlalu menjadi menit , menit berubah menjadi jam , jam merambat menjadi hari , hari menjadi tahun . Aku masih sama . Masih tetap menunggumu dalam diamku , masih menunggu agar kau menatapku , masih menunggu untuk bisa menyapamu kembali . 

Aku masih menunggumu . Walaupun aku tak tau , sudah berapa wanita yang pernah di sampingmu saat waktu penantianku . Dan berharap suatu hari nanti , aku bisa di sampingmu ..,

Sampai sekarrang, aku hanya bisa mengetahui kabarmu dari oranglain , seharusnya aku tau itu dari bibirmu . Kau tau? Aku khawatir ? 

Kau cidera , tapi aku disini hanya bisa menangis , menangisi kebodohanku . Harusnya aku ada di sampingmu sekarang , membopongmu kemanapun kau melangkah , menggantikan kakimu yang sedang sakit . Tapi nyatanya aku disini . Di kamarku yang menjadi saksi bisu dimana aku menangisi kebodohanku yang terlalu pengecut . 

Andai aku memiliki keberanian saat ini . Aku ingin memelukmu untuk mengurangi sakit akibat cidera itu . Aku ingin kau membagi lukamu padaku . Aku ingin kau membagi kisahmu padaku . Tapi sayang . Keberanianku hanya bisa tercurah dalam beberapa tulisan yang ada di blog-ku . Menerka-nerka , mungkinkah kau membacanya ? Atau mungkinkah kau mengetahui jika tulisanku ini untukmu ? 

Bisakah kau mendengar tangisanku ? Bisakah kau mendengar doaku yang ku turahkan untukmu ? 

Andai saja saat ini aku di beri waktu untuk mengajakmu berbicara . Aku ingin sekali mengatakan bahwa aku sangat menyayangimu .

Nca , kau tau ? Untuk menuliskan namamu saja , aku terlalu takut . Aku ingin menuliskan setiap bait namamu . Tapi , aku hanya berani menuliskan nama belakangmu saja . Dan berharap suatu hari kau membaca tulisanku ini . Dan membaca perasaanku hanya lewat tatapan kita . 

Untukmu; 
Nca (ce) :') 

Bunga tidur

Diposting oleh Unknown di 03.57 0 komentar
Selamat malam , untuk mu yang kini telah dimiliki oleh wanita lain . Ijinkan aku untuk menuliskan kerinduanku yang takan mungkin ku ungkapkan langsung padamu .

Bagaimana hubunganmu dengan pacar barumu ?

Hari ini aku tidak ingin membahas tentang mu maksudku hubungan mu dengan pacarmu itu . Kau tau ? Cukup dengan mendengarkan teman-temanku menyebutkan setatus-setatus blackberry mesagger mu yang hampir tiap malam selalu mengucapkan sapaan sayangmu padanya . Dan ku harap suatu hari aku bisa menggantikan namanya di setatusmu itu . 

Entah mengapa kini suasana kamarku sesak , terlalu sesak sehingga sulit untukku bernafas . Padahal hampir setiap hari aku banyak menghabiskan waktu disini . Dan entah mengapa hari ini berbeda . 

Kau tau , aku lupa menyampaikan sesuatu padamu . Aku sudah berani tidur dalam gelap . Kau tau aku mulai belajar tidur dalam gelap . Hahaha , aku tau ini bukan sesuatu yang bisa di banggakan . Dan aku hanya mencoba mencari sesuatu kata-kata sapaan pembuka yang hangat . Tidak seperti kata hay , halo , apa kabar ?

Baiklah aku tidak akan memperpanjang basa-basiku lagi , karena aku sudah kehabisan kalimat untuk membuatku bisa mengetik tentangmu , mengetik apa dan bagaimana hubungan kita yang tak jelas , hubungan yang bahkan tak pernah terjadi . Hubungan yang bahkan hanya aku saja yang tau . 

Malam ini , aku sudah berdoa pada tuhan  supaya aku lekas tertidur . Mengapa ? Jawabannya jelas , agar aku bisa bertemu denganmu di alam mimpiku . Seperti kemarin malam . 

Saat aku benar-benar berdiri didepanmu dan memeluk tubuhmu . Demi tuhan , aku rasa itu bukan mimpi , aroma tubuhmu yang khas benar-benar kucium , hangatnya tubuhmu benar-benar ku rasa . Menatap wajahmu begitu dekat , mendengar suara tawamu yang begitu dekat benar-benar membuatku merasa jika saat itu aku dan kamu benar-benar berada dekat , sangat dekat .. 

Tapi , aku sadar . Itu mimpi . 

Mimpi yang begitu membuatku merasa jika hadirmu adalah nyata . Kau tau ? Sampai malam ini aku masih mengingat dengan jelas bagaimana saat aku memelukmu . 

Kau tau ? Aku senang , karna tidak masalah jika aku harus bangun siang terus untuk mendapatkan mimpi memeluk mu seperti itu . Aku tidak masalah jika setiap hari aku akan melewatkan sarapan pagiku demi mengejar waktu untuk tiba kesekolah . Aku tidak masalah . 

Aku tau , hanya di mimpi saja aku dapat membayangkanmu begitu dekat denganku . Mimpi ... 

Otakku masih merekam jelas setiap rinci adegan itu , berusaha untuk selalu mengingat bagaimana kita saling berpelukan dalam diam , namun hangat yang ku rasa . Sungguh aku ingin jika waktu berhenti . Maka berrhentilah pada mimpi itu . 



Untukmu . 
Nca(ce) 💐


Kamis, 12 Maret 2015

Pengecut

Diposting oleh Unknown di 20.57 0 komentar


Cuma dari sini aku bisa merhatiin kamu . Hampir dua tahun , kepengecutanku hanya bisa bertahan sampai saat ini . Tingkah ku yang hanya bisa memandangmu dari depan kelas terus berlangsung sampai pada hari ini . 

Kini kau telah menjalani kisah hidup dengannya . Ini salahku , yang tak memiliki keberanian untuk mendekatimu , kesalahanku yang akhirnya harus rela melihatmu dengan perempuan lain . 

Kepengecutanku kini telah membuahkan hasil . Kepengecutanku ini yang harus sabar melihatmu dengan pacar barumu . 

Aku tau , aku memang pengecut . Menyapamu saja aku tak memiliki kekuatan , memandangmu apalagi . Kau tau , sampai saat ini aku masih menyesali sikap kepengecutanku yang sekarang harus sabar mendengar atau bahkan melihatmu dengan kekasih barumu ... 




Untukmu ce😌

Senin, 16 Februari 2015

Apa dan bagaimana . Akhirnya dia pergi ...

Diposting oleh Unknown di 06.13 0 komentar
" kau hanya memanfaatkan mantan-mantan mu , hanya untuk membuat sebuah lagukan ? Sunggu wanita licik !" 

Kata-katanya masih terngiang di telingaku , membuatku tak berhenti menutup telingaku dan menahan agar isak tangisku tidak terdengar menyedihkan oleh para kru di luar . 

Apa pria itu menganggapku wanita jahat ? Apa yang salah ? Mengapa dia menganggapku wanita licik ? 
Apa yang salah , jika ku tulis semua kisah cintaku dengan mantan-mantanku ? Apa yang salah , jika itu akan mendatangkan keuntungan untuk karya ku ? 

Demi tuhan . Aku tak pernah berpikir untuk memanfaatkan mereka . Aku benar-benar tulus saat berhubungan dengan mereka . Aku hanya ingin membagi ceritaku pada orang banyak , supaya mereka bisa belajar dari apa dan bagaimana kisahku . 

Demi tuhan , aku tidak pernah menuliskan sesuatu yang buruk tentang mereka . Aku hanya ingin mencurahkan hatiku yang beberapa kali berhasil di patahkan oleh salah satu dari mereka . 

Demi tuhan , aku tidak pernah berniat untuk menjelekan mama mereka atau melukai harga diri mereka . Aku hanya berusaha , menyatakan sesuatu yang tak bisa ku ucapkan . Maka dari itu aku menuliskannya dan membuatkan lagu .. 

Aku hanya ingin mereka tau , bahwa bagaimana perasaanku yang tak sempat ku katakan pada mereka . Aku hanya ingin menyampaikan perasaanku tanpa harus ku ucapkan . Aku terlalu takut untuk mengatakan ini langsing . Apa itu salah ? 

Mengapa mereka menganggapku seperti itu ? 

"Jangan kau tuliskan aku lagu ! Aku tidak ingin kau memanfaatkan nama ku untuk meraih kesuksesanmu itu ! Kau mengerti ? " katanya lalu pergi meninggalkan ku . Meninggalkanku di ruang tata riasku .. 

Hari ini dia mendatangiku . Dia datang ke konserku . Dia datang hanya untuk berkata bahwa "jangan pernah menuliskan lagu tentang nya" 

Apakah aku salah ? Aku tak tau bagian mana yang salah dari mencurahkan isi hati kedalam sebuah karya seni yang  ternyata , semua orang menyukainya .. 

Pria itu pergi begitu saja , dengan tubuh tewaonya dan rahang yang terkatup menandakan pria itu sangat marah . Tanpa ada salam perpisahan , dia pergi . Ya pergi meninggalkan luka yang sangat perih menyayat hatiku . Pria yang pergi setelah berhasil mencaciku dengan kata-kata bernada tinggi . Kata-kata ancamann yang berguna untuk menginingatkan kununtuk tidak menulis sesuatu untuknya . 

Aku belum sempat bertanya , mengapa dia sangat marah ? Apa yang salah dengan lagu yang kutulis tentangnya ? 


Lagu yang kutulis tapi belum ku beritahu pada siapapun , bahkan belum ku beritahu pada sahabatku . Abigail . SAhabat yang selalu tau tentangku . Sahabat yang terkadang menjadi inspirasiku di kala semua orang terlebih para mantan pacarku mencercaku , dan menganggapku hanya memaanfaatkan mereka . 

Pria new york yang belakangan ini dekat denganku , kini benar-benar marah . Bahkan aku bisa melihat dari mata biru emerald nya . Mata indah itu kini tengah terbakar . Menandakan sang pemiliki yang sangat kesal . Yatuhan . Apakah aku membuatnya marah seperti itu ?


Padahal kemarin , aku hanya memberikan voicenote lagu tentang dirinya . Lagu yang ku tulis hanya butuh waktu sepuluh menit . Ya sangat cepat karna tak perlu waktu banyak untuk mendeskripsikan dirinya .  

Tak perlu kalimat yang terlalu bertele-tele untuk mendeskripsikan , pria yang satu ini . Pria tampan yang ku temui di new york pada malam tahun baru . 

Entah apa yang terjadi pada malam itu , yang ku tahui pria yang satu ini , berhasil membuatku jatuh kedalam pesona nua . Mata biru emerald yang selalu menatapku akan selalu menjadi bagian favoritku . 

Sudah dua jam aku berada di kamar mandi . Aku benar-benar tak tau lagi . Aku tak tau harus apa dan bagaimana agar mata biru emerald itu tak lagi terlihat marah seperti tadi . Demi apapun , aku tak berniat untuk melukainya . Aku hanya ingin menceritakan bagaimana sosoknya , yang rupawan berhasil membuatku luluh . Apa itu salah ? 

Dan mengapa dia begitu tega untuk berkata seperti itu ? Mengapa dia menganggapku hanya memaanfatkannya ? 

Pria ini . Pria yang ku kenal baru dua minggu dan kibi sia pergi dengan membuat lubang besar yang membuatku merasa bersalah atas apa yang ku buat . Aku ingin menjelaskan semua ini padanya . Tapi aku tak tau bagaimana ? Aku tak mengerti caranya untuk memberitahu nya .. 

Kamis, 08 Januari 2015

Tetap sama , walau tahun berlalu .

Diposting oleh Unknown di 05.31 0 komentar
Tanggal 8januari 2015 , baru beberapa hari masuk sekolah setelah libur beberapa minggu aku pikir , aku bisa melupakanmu , dan dengan bangganya aku berteriak dalam hati bahwa aku benar-benar telah melupakanmu . Tapi ternyata ? Baru beberapa hari ini kita saling berjumpa dan saling menatap kembali tanpa bersapa , perasaan itu datang kembali . Dan saat aku pikir , bahwa mungkin aku benar-benar sudah tidak peduli tentangmu dan ternyata itu salah . Aku malah semakin peduli tentang mu . Memperhatikanmu dalam diamku , memperhatikan mu dari gedung lantai empat.  

Aku bersyukur kita beda gedung , jadi aku tak perlu kawatir jika suatu hari nanti aku tidak bisa menatapmu dari kejauhan , walaupun berbeda tapi gedung yang kau tempati masih ada di depan gedung yang aku tempati saat ini . Kau di lantai tiga dan aku di lantai empat kadi aku tak kawatir jika aku akan ketahuan jika melihatmu secara diam-diam . 

Tak terasa sudah jalan setahun , semua berubah tanpa pernah di sadari dan tiba-tiba saja aku teringat awal pertemuan kita . Di kelas sepuluh G kelompok warna ungu . Awal mos , kau ingat ? Dulu kita pernah satu kelompok pada saat terakhir mos , dan mungkin saat itu juga aku mulai menyukai mu . Menyukai sikapmu yang acuh tapi humoris , sikapmu yang terkadang menggemaskan . Kau ingat dulu saat tes psikotes kau duduk di depan ku ? kau sering bertanya apa jawaban dari tes yang sedang kita kerjakan , kau ingat saat kita tertawa bersama saat aku menertawakanmu . Menertawakan kesalahanmu yang menjawab salah karena kau tak membaca soal ? Aku pikir kau sudah melupakannya . Tentu saja , satu tahun bukan waktu yang sebentar untuk melupakan  suatu yang tak pentingkan  ? 

Iya , aku tau . Mungkin disini hanya aku yang mengingat jelas bagaimana awal pertemuan kita . Iya , aku parham jika kau  melupakanku  dengan mudahnya . Karena aku bukanlah orang yang pantas untuk di ingat . Perbedaan kelas yang membuat kita seperti ini ? Tapi belom lama kita beda kelas dulu kau sering menyapaku dan aku membalas sapaanmu . Tapi kini semua berubah ? 
Apa karna sikapku yang acuh ? Aku bersikap begini karna aku tak tahu harus bagaimana caranya menyapamu sedangkan aku harus menenangkan detak jantungku yang tak karuan saat menatapmu . Bisakah kau mengerti itu ? 

Kini aku paham , kau pikir aku melupakanmu kan ? Jujur dari dulu aku tak pernah melupakanmu , aku hanya tak tahu bagaimana harus menyapamu dan mengajak mu berbincang-bincang seperti teman-temanku yang lain . 

Aku tak tahu , apakah kita akan tetap sama seperti ini walaupun tahun sudah berganti ? Apakah kita masih akan tetap memandang dalam diam ? Apakah kita masih akan diam walaupun kau sebenarnya tahu bawa aku menyuaki mu ?? 



Untuk ce .. 
 

elmi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea