Tapi itu dulu , saat sikap dan perhatian mu yang semata-mata ku anggap sebagai balasan dari beberapa kode yang ku tujukan padamu . Kini aku melanggar janji yang ku buat .
Kini aku lebih sering memperhatikan mu , kini aku lebih sering banyak tau tentang mu , kini aku banyak menangisi mu . Aku menangis karna aku bingung dengan sikapmu . Aku menangis karna aku terlalu bodoh dan menyesali sikapmu yang gagal untuk melupakan mu .
Jujur saja aku lelah , mungkin kini aku sudah berada di titik dimana aku jenuh , aku jenuh menunggu , aku jenuh untuk berharap agar kau bisa tau apa yang aku rasakan , jenuh terhadap sikap mu yang seakan-akan memberikan ku sebuah tanda tapi tak urung kau perlihatkan .
Apa kamu tidak lelah menjadi tabu , seperti ini ? Kamu terlalu abu-abu untuk bisa ku telusuri , kamu bagaikan lorong-lorong labirin yang tak kunjung ku temukan jalan keluarnya , kamu bagaikan benang layangan yang kusut sehingga tidak bisa lagi untuk diliruskan , kamu bagaikan hutan dengan kabut yang sangat lebat sehingga aku tak bisa masuk kedalam kehidupan mu . Apakah tak ada lagi celah untuk ku ? Atau memang celah itu tak kau berikan untuk ku ? Atau kau memang sengaja melakukan ini supaya aku selalu menangisi sikapmu , menangisi kebodohan ku ?
Sampai kapan kau akan lakukan ini padaku ? Apa aku harus menunggu mu sampai abi-abu mu menjadi berwarna ? Apa aku garus menunggu kabutmu itu reda baru aku bisa melewati mu ? Dan masuk kedalam hidupmu .
Aku lelah . Jujur saja , aku menunggu mu hampir setahun lebih . Tapi lihat ? Sampai sekarang kau dan aku masih sama . Bahkan memburuk . Sikap mu yang tak pernah kutaui , dan tak pernah bisa ku baca itu selalu membuatku bertanya-tanya bagaimana perasaanmu padaku ? Dan apa arti dari tatapan mu terhadapku ? Sampai kapan aku harus menunggu pertanyaan yang tak tahu siapa dan kapan akan terjawab ini .
With love :')
Cece
0 komentar:
Posting Komentar