Kemana kamu , disaat ku membutuhkan mu?
Pertanyaan itu muncul seketika saat ku sadari , ketika semua orang menjatuhkan ku , ketika semua orang datang hanya untuk menghina ku , dimana kamu?
Kemana kamu , disaat ku membutuhkan mu ?
Saat tanpa sadar , ketika semua orang lain berusaha menjatuhkan ku , ketika semua orang tiba-tiba menusuk ku dengan begitu tajamnya . Dimana kamu?
Kemana kamu , disaat aku membutuhkan mu?
Saat tanpa sadar , ketika semua orang berhasil membuatku goyah , ketika aku butuh seseorang yang membuatku tetap kuat . Dimana kamu?
Sayang? Sebegitukah pentingnya mereka bagimu? Sampai-sampai kau lupa . Ada seseorang yang dulu rela membuang-buang waktunya hanya untuk memeluk mu saat kedua orangtuamu mengabaikan mu. Ada seseorang yang dulu rela dengan sabar merawat mu saat kau jatuh sakit , saat semua sahabatmu tak peduli . Ada seseorang yang rela berbohong demi menjaga mu saat kau terbaring lemah di rumah sakit . Lalu kau usir dia karna kamu telah bersama teman-teman mu .
Sayang? Apakah kau ingat? Dulu ketika ku tau semua nya tentang keluargamu . Ketika kau menangis di pundakku saat kau bertengkar dengan papa mu ? Saat kau menangis di pelukanku waktu kau di usir dari rumah ? Kau mengingatnya ? Jika tidak , itu tak masalah bagiku sayang . Bahuku selalu ada saat kau membutuhkannya . Peluk ku selalu ada saat kau tak mampu untuk menahan semuanya .
Sayang? Masihkah aku bole menyebutmu dengan panggilan itu? Kurasa aku tak berhak untuk sebutan itu . Karna aku hanya wanita yang hanya bisa mematahkan hatimu , yang sellau sabar memperjuangkan ku saat aku selalu meminta putus dari mu .
Kau tau? Mengapa aku menulis ini ? Tidak kurasa . Kau hanya tau sikapku yang kekanak-kanakan , yang melebih-lebihkan masalah . Hari aku menangis . Menangis untuk kesekian kali , karna sikap mu dan karna pertengkaranku dengan orangtua ku . Kau tau? Mungkin saat ini aku sedang membutuhkan bahu untuk tempatku bersandar . atau bahkan aku membutuhkan pelukan untuk menenangkan ku dari tangisan sialan ini .
Tenang saja , jika kau membaca ini dan mungkin kau akan memikirkan aku sedang di pundak atau bahkan di pelukan pria lain . Tidak sayang . Mungkin kau selalu menganggap aku sebagai wanita yang rendah karna kau dengar dari sahabat-sahabat mu itu . Aku sedang tidak ada di pundak atau bahkan pelukan pria lain saat menuliskan ini . Aku berada di kamarku yang begitu kecil , tapi nyaman untuk ku . Kamar yang bertahun-tahun menjadi saksi bisu bagaimana dan apa yang terjadi padaku .
Tenang saja , setelah aku menuliskan ini . Perasaanku begitu membaik , jauh lebih baik . Bahkan akan jauh lebih baik jika kau ada disini menemaniku bercerita semua masalahku . Walaupun hanya sebuah pembicaaraan singkat via telefon atau pesan singkat . Setidaknya kau ada disisiku , membantuku memberi semangat .
Dengan di temani , alunan musik merdu dari taylor swift ( sad beautiful tragic ) yang membantuku berfikir lancar selancar aku menulis semuanya saat ini .
Aku pernah berkata pada diriku sendiri , bahwa jika aku memiliki pacar , aku takan mengganggunya jika dia dan teman-temannya sedang bermain atau bahkan sedang melayat sekaligus . Aku tau posisimu saat ini, kau sedang menemani sahabatmu yang baru saja kehilangan ibunya . Sedangkan aku? Tenang aku hanya beradu argument dengan orangtua . Tak penting. Tak sepenting urusanmu itu sayang . Aku sudah terbiasa dalam keadaan seperti ini . Tak perlu kau kawatirkan aku .
Aku sudah baikan sayang, setelah menulis ini . Dan aku kini berpikir tentangmu . Berpikir tentang "aku selalu ada saat kamu membutuhkan ku" aku bahagia , menjadi saksi dimana hanya aku saja yg tau jika kamu sedang susah . Karna bagiku tawa mu tak perlu kau bagi untuk ku . Cukup kau berikan pada sahabat mu itu . Aku sudah senang jika kau mau membagi semua kesedihan mu itu padaku . Aku sangat senang jika kau mau menangis lagi di pundakku . Masih banyak kekuatanku untuk menahan wajah mu yang penuh air mata itu .
Untuk saat ini, panggil saja aku saat kau merasa sedih , atau saat teman-temanmu itu sedang sibuk dengan urusan mereka :')
Tgl 13-04-2016
Saat ku membutuhkan mu .